TEKS RESENSI/ULASAN KARYA SASTRA UNTUK KELAS XI

RESENSI/ULASAN

A. PENGERTIAN RESENSI/ULASAN 

Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya, baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.


B. FUNGSI DAN MANFAAT RESENSI/ULASAN

Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya
apakah layak dibaca atau tidak.

Dengan perbedaan-perbedaan objek karya yang diresensi, informasi yang kita dapat pun akan bermacam-macam pula. Misalnya, dari resensi novel atau kumpulan cerpen, informasi yang kita dapatkan adalah tentang alur, penokohan, latar, dan hal-hal lainnya yang terdapat di dalam buku -buku cerita itu. Berbeda halnya apabila resensi itu tentang buku populer, informasi yang kita dapatkan berupa sejumlah ilmu pengetahuan yang dapat memperluas wawasan kita tentang topik yang dibahas oleh buku itu. 


C. TUJUAN RESENSI/ULASAN
  1. Menunjukkan pandangan atau penilaian penulis resensi terhadap suatu karya.
  2. Memberikan informsi kepada publik tentang kelayakan yang dimiliki suatu karya.
  3. Membantu pembaca untuk mengetahui isi suatu karya.
  4. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diulas atau diresensi.
  5. Memberikan pertimbangan pada pembaca apakah suatu karya tersebut pantas buat dinikmati atau tidak.
  6. Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan suatu karya dengan karya lain yang serupa.
  7. Memberikan pertimbangan untuk pembaca sebelum memutuskan buat memilih, membeli, dan menikmati suatu karya.
D. CIRI RESENSI/ULASAN 
  1. Strukturnya terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi, dan juga rangkuman.
  2. Memuat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis mengenai suatu karya atau produk.
  3. Opininya berdasarkan fakta yang di interpretasikan
  4. Mempunyai nama lain yaitu resensi 

E. STRUKTUR RESENSI/ULASAN

✔Pendahuluan (Orientasi)

Bagian teks ulasan yang menyatakan gambaran umum atau khusus mengenai karya seni drama/film yang hendak di ulas kembali. Adapun bagian ini meliputi :

a.) Objek ulasan

Meliputi : judul drama/film, penulis drama/film, sutradara, para pelaku dan pemeran, film hasil adaptasi dari novel/cerpen dengan judul dan karya siapa.

Contoh :‘Mestakung’ merupakan akronim dari ‘Semesta Mendukung’ sebuah film yang disutradarai oleh John De Rantau, produksi Mizan Productions & Falcon Pictures. Film ini diangkat dari novel non fiksi tentang seorang Profesor Yohanes Surya, Ph.D., 

b.) Hal yang menarik untuk diulas (menonjol)

Meliputi : dialog, pemeran, alur, tata panggung, tata musik, tata lampu, kepiawaian pemeran dalam adegan, kegunaannya, ciri khas produksinya, dan lain-lain.

c.) Pemutaran atau pementasan drama/film

Meliputi : tempat dan tanggal pementasan drama/film, kapan dirilisnya, siapa sutradaranya, para pemain, penulis skenario, koreografer, dan sebagainya. 


✔Tafsiran Isi (Interpretasi)

Bagian tafsiran umumnya berisi pandangan penulis tentang karya tersebut, meliputi :

a.) Unsur dari karya drama/film.

Misalnya : kekuatan/kelemahan alur, sinopsis cerita, kepiawaian pemeran, serius-tidaknya pementasan, keserasian musik pengiring, kelancaran dialog pemeran, ketelitian pendeskripsian setting ke dalam layar, dan hal lain sesuai dengan kriteria pementasan drama/film.

b.) Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton.

Misalnya : nilai pendidikan, nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai kebudayaan, nilai kejujuran, dan sebagainya.

Contoh : Dalam film “Sang Pemimpi” sikap moral yang disarankan kepada penonton adalah kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai suatu impian.

c.) Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan sesuatu yang suasana/kesannya mirip.

Contoh : “Suasana penantian, mungkin masih mengacu pada “modernisme” Beccket. Taruhlah senada dengan penantian dalam Waiting for Godot (Menunggu Godot)”.


✔Evaluasi

Bagian evaluasi berisi penilaian pribadi penulis mengenai penampilan, dan produksi karya seni drama/film yang diulas, meliputi :

a.) Kekuatan dan kelemahan dari pementasan drama atau produksi film.

Contoh :“Satu hal yang paling menonjol dari film ini adalah soundtracknya yang mampu membangkitkan suasana percintaan antara pemeran utama pria dan wanita”

b.) Rekomendasi untuk menggelitik keinginan/kemauan penonton ikut menonton pementasan drama/film yang diulas.


“Kelucuan film ini benar-benar terasa, para pemeran sangat piawai dalam mempengaruhi penonton untuk tertawa”.

“Akting yang gemilang dipadu dengan naskah yang memikat, soundtrack yang enak didengar, sinematografi yang indah, dan penyutradaraan yang tepat adalah alasan kenapa film ini harus masuk ke dalam list film yang wajib kalian tonton”.

 ✔Kesimpulan/Rangkuman

Bagian yang berisi kesimpulan tentang keadaan/kondisi suatu karya drama/film yang diulas. Bagian kesimpulan juga dapat berisi komentar apakah karya tersebut bernilai/berharga/berguna/layak atau tidak bagi pembaca/penonton.

Contoh :

“Berharap film ini dapat menjadi tontonan inspiratif bagi anak-anak Indonesia yang akan memulai sebuah kerajaan bisnis”. 

“Berharap film ini mampu menggugah minat pemuda untuk tetap belajar dalam keadaan apapun”. 

F.KAIDAH KEBAHASAAN TEKS RESENSI

Tentang kaidah kebahasaan teks resensi,
teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.

  1. menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu, adalah, ialah.
  2. menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian,akhirnya, setelah, lalu.
  3. menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab.
  4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan,harus, hendaknya, ayo, mari.

CONTOH ULASAN FILM 

Ulasan tentang Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck


1.       Identitas Ulasan : Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

2.       Sutradara : Sunil Soraya

3.       Produser : Ram Soraya, Sunil Soraya

4.       Skenario : Donny Dhirgantoro, Imam Tantowi

5.       Berdasarkan : Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka

6.       Pemeran :Pevita Pearce, Herjunot Ali, Reza Rahadian, Randy Nidji, Arzetti Bilbina, Kevin Andrean, Jajang C. Noer, Niniek L. Karim, Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto

7.       Musik : Andi Ariel Harsya[3]

8.       Penyunting : Sasta Sunu

9.       Perusahaan produksi : Soraya Intercine Films

10.    Distributor : Soraya Intercine Films

11.    Tanggal rilis : 19 Desember 2013, 11 September 2014 (versi extended)

12.    Durasi : 165 menit, 210 menit (versi extended)

13.    Negara : Indonesia

14.    Bahasa : Indonesia, Minang, Makassar, Melayu, Jawa

 

STRUKTUR TEKS ULASAN

Orientasi :

Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah novel populer karya Buya Hamka yang juga berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini dibintangi oleh beberapa artis muda berbakat seperti Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan juga Reza Rahadian. Film ini dirilis pada tahun 2013, dan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck besutan sutradara Sunil Soraya ini termasuk film yang sukses di pasaran. Terbukti pemutaran film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di berbagai bioskop di tanah air selalu menarik banyak penggemar film untuk berbondong-bondong menyaksikannya.

 Tafsiran : 

Kisah film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah bermula ketika seorang pemuda yang bernama Zainudin yang diperankan oleh Harjunot Ali pada tahun 1930 berlayar dari kelahirannya Makassar menuju ke Batipuh, Padang Panjang. Batipuh Padang Panjang ini adalah tempat kelahiran dari Ayah Zainudin sendiri. Singkat cerita, Zainudin bertemu dengan Hayati yang dimainkan oleh Pevita Pearce yang menjadi bunga persukuan di Minangkabau. Zainuddin pun kemudian jatuh hati kepada Hayati yang kemudian memberikan kata-kata indah nan mempesona yang bisa membuai setiap wanita yang membacanya.

Dari sini kemudian para penikmat film akan disajikan keromantisan yang begitu menyentuh. Setelah masuk memalui romantisme klasik yang menggetarkan, maka kemudian penonton akan digiring untuk menikmati konflik-konflik yang mulai dimunculkan. Salah satunya misalnya konflik ketika hubungan kedua pecinta tersebut tidak mendapatkan restu dari ninik-mamak dan juga para tetua suku karena alasan Zainuddin belum mampan dan tak punya darah minang.

Pada saat menjelang perpisahannya, kedua kekasih tersebut kemudian menuliskan ikrar janji setia akan menjalani hidup bersama suatu hari nanti. Namun keadaan kemudian menjadi lebih dramatis ketika Zainuddin menyaksikan dalam sebuah pertunjukan opera, ia bertemu dengan Hayati yang datang bersama suaminya yaitu Aziz. Kisah cinta mereka berdua kemudian menjadi semakin pelik.

 Evaluasi :

Untuk evaluasi dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, secara keseluruhan sudah bisa dikatakan sebuah film yang luar biasa. Ada sedikit kekurangan yang mungkin bisa dijadikan pelajaran adalah pada penggunaan properti yang memang banyak menggunakan latar pada tahun 1930an. Sayangnya penggunaan properti tersebut kurang bisa menggiring dan meyakinkan penonton bahwa peristiwa tersebut memang terjadi pada masa 1930an. Selain itu, alur cerita juga terkesan seadanya sehingga membuat konflik yang terjadi kurang begitu menggigit. Kemudian yang kentara lagi adalah penggunaan backsound lagu Nidji yang notabene adalah band modern dengan penggemar anak muda masa kini. Penggunaan lagu ini terasa kurang klop saja untuk film yang bersetting pada tahun 1930an.

Dan terakhir adalah, penggunaan special effect yang kurang menggigit. Special effect di film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini terkesan dipaksakan yang sama sekali tidak membuat film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck memiliki nilai lebih.

 Rangkuman :

Rangkuman atau kesimpulan dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini, dengan mengesampingkan beberapa kekurangannya, film ini sangat bagus dan layak ditonton dan bisa menarik penonton banyak berdatangan ke bioskop. Bahkan film ini bisa dikatakan sebagai salah satu film terbaik pada tahun 2013 yang lalu dengan penggunaan kata yang tepat dan pemilihan kostum yang apik dari Sammuel Wattimena. Kekuatan dari film ini yang lain adalah penggunaan kalimat yang puitis bisa menjadi kelebihan yang jarang ditemukan untuk film Indonesia saat ini.

 

 
Contoh Resensi Buku Fiksi

Buku fiksi sendiri memiliki banyak jenis dan genre, salah satunya adalah novel. Berikut ini contoh resensi buku fiksi bergenre roman:

Identitas Buku

  • Judul Buku: Dear Nathan.
  • Pengarang: Erisca Febrianti.
  • Penerbit: Best Media.
  • Tahun Terbit : Maret 2016.
  • Jumlah Halaman: 528 Halaman.

Sinopsis Buku

Resensi novel Dear Nathan. Novel ini bergenre roman yang berkisah tentang masa putih abu-abu. Di dalamnya dikisahkan 2 orang yang memiliki dua kepribadian yang sangat berbeda bagai bumi dan langit. Gadis lugu Salma yang selalu takut kalau berbuat salah tapi pindah ke sekolah barunya yang penuh dengan anak-anak urakan.

Keadaan ini membuat Salma sangat tidak nyaman, terlebih saat hari pertamanya dia harus telat sekolah. Namun saat itu dia lolos dari hukuman karena dibantu seorang cowok bernama Nathan, si pembuat onar. Keduanya semakin akrab, Nathan merasa Salma memiliki pengaruh positif terhadap dirinya, sehingga dia ingin selalu dekat.

Semakin sering menghabiskan waktu bersama, rupanya keduanya memiliki perasaan yang sama tapi tidak diutarakan. Nathan tidak berani mengatakan perasaan sebenarnya karena kejutekan Salma padanya.

Kelebihan Buku

Novel ini memiliki cerita yang epic tentang anak muda di masa putih abu-abu, yang mampu membawa pembaca ikut di dalamnya. Karakter Nathan sungguh susah ditebak, dibalik tipikal yang urakan dia tidak suka menyakiti hati cewek.

Kekurangan Buku

Banyak penggunaan diksi yang tidak pas pada novel Nathan ini, seringkali pembaca menemukan pemilihan diksi yang tidak pas saat membacanya. Pembaca merasa tidak cocok dengan penggunaan saya pada karakter Nathan yang sebenarnya bad guy.


Contoh Resensi Buku Non Fiksi

 Buku

  • Judul buku: God, Do You Speak English?
  • Pengarang: Jeff Kristianto, Nina Silvia, Rini Hanifa.
  • Penerbit: Rene Books.
  • Tahun Terbit: 2013.
  • Tebal Halaman: 384 Halaman.

Sinopsis Buku

Resensi Buku God, Do You Speak English? Buku Ini menceritakan tentang para penulis dengan tempat-tempat yang mereka singgahi dalam perjalanan. Tiga penulis buku ini yang sudah disebutkan di atas adalah anggota sukarelawan internasional VSO (Voluntary Service Organization) Indonesia. Datang dari berbagai latar belakang yang berbeda disatukan dengan misi sosial yang sama.

Sebelum menjadi anggota VSO setiap penulis telah memiliki pekerjaan masing-masing yang menjadi rutinitas sebelumnya. Jeff pemilik usaha kerajinan dan restoran di Bali, Nina bekerja di LSM di Padang dan Rini staf lembaga donor internasional. Ketiganya bergabung dengan VSO sebagai angkatan pertama voluntir Indonesia di setiap negara penempatan.

Jeff ditempatkan sebagai pendukung pengrajin di Tajikistan, bekas jajahan Uni Soviet. Nina ditempatkan sebagai pembantu di lembaga pendukung suku asli Bangladesh. Rini ditempatkan di Guyana, Amerika Latin bekerja di LSM lokal di sana. Ketiganya harus hidup dan berinteraksi dengan penduduk lokal setempat setiap harinya untuk mencapai tujuan VSO.

Karena hal itu, buku ini tidak hanya sekedar cerita tak bernyawa, tetapi hasil dari kisah nyata ketiganya yang hidup di daerah baru dan pengalaman baru. Setiap penulis memiliki bagian ceritanya sendiri, yang didapatkan dari pengelaman penempatan mereka.

Kelebihan Buku

Buku ini sangat menarik untuk dibaca dari segi judul sudah membawa nama Tuhan “God” sehingga pasti tinggi nilainya. Cerita dari ketiga penulis sangat menginspirasi bagi pembacanya, di mana mereka membawa misi kemanusiaan dengan menjadi voluntir VSO.

Kekurangan Buku

Banyak istilah asing yang akan sulit diterima oleh orang awam, pembaca akan sulit mengerti. Cerita yang ditulis oleh Nina Silvia sedikit bernarasi, sehingga melelahkan mengikuti alur ceritanya. Memang alur cerita narasi sedikit membosankan karena terlalu panjang ujungnya.

Komentar

  1. Rega Ramadhani Anugrahesa_XIPBA

    BalasHapus
  2. Rendy ferdian Andriansyah XI PBA

    BalasHapus
  3. Baharianto satrio wibowo XI-PBC

    BalasHapus
  4. Nama:Achmad Maulana
    Kelas:XI-PBC

    BalasHapus
  5. Nama:ratri putri astuti asmarany
    Kelas:11 pbc

    BalasHapus
  6. Nama : Pangki Saputro
    Kelas : XI - PBC

    BalasHapus
  7. Nama: Feby Cantika Putri
    Kelas:XI PBC/17

    BalasHapus
  8. Miranti putri aulia
    Kelas: 11 PBC

    BalasHapus
  9. Miranti putri aulia
    Kelas: 11 PBC

    BalasHapus
  10. Bagus nurul wakhid
    Kelas: 11 PBC

    BalasHapus
  11. Dani maulana s kelas IX PBC nomor absen 10

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI PROPOSAL KELAS XI SMK

TEKS EDITORIAL UNTUK KELAS XII

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KELAS X